Search engine atau yang dapat dikatakan mesin pencari adalah sebuah mesin pencari web yang dirancang untuk mencari informasi di World Wide Web dan server FTP. Hasil pencapaian teknis mesin pencari ini juga tertanam dalam proses sosial dan lembaga yang mempengaruhi bagaimana mereka berfungsi dan bagaimana mereka digunakan. Search Engine merupakan kumpulan beberapa online website yang paling sering diakses. Jutaan orang menggunakan search engine untuk mengakses konten – konten yang mereka perlukan, mengajukan miliaran pertanyaan setiap bulan. Manfaat dari search engine adalah mempercepat dan mempermudah kita untuk menemukan website yang memuat konten yang kita cari, bahkan kita juga bisa menemukan banyak hal melalui search engine, seperti : info alamat web, info pendidikan, inf0-info penemuan, dan lain-lain. Biasanya search engine melengkapi fasilitasnya dengan berbagai macam fitur pencarian diantaranya : Search web, search image, search video, search audio, search document, dan banyak fitur lainnya. Mesin pencari adalah program komputer yang dirancang untuk membantu seseorang menemukan file-file yang disimpan dalam komputer, misalnya dalam sebuah server umum di web (WWW) atau dalam komputer sendiri. Mesin pencari memungkinkan kita untuk meminta content media dengan kriteria yang spesifik (biasanya yang berisi kata atau frasa yang kita tentukan) dan memperoleh daftar file yang memenuhi kriteria tersebut. Mesin pencari biasanya menggunakan indeks (yang sudah dibuat sebelumnya dan dimutakhirkan secara teratur) untuk mencari file setelah pengguna memasukkan kriteria pencarian.
Dalam konteks Internet, mesin pencari biasanya merujuk kepada WWW dan bukan protokol ataupun area lainnya. Selain itu, mesin pencari mengumpulkan data yang tersedia di newsgroup, database besar, atau direktori terbuka seperti DMOZ.org. Karena pengumpulan datanya dilakukan secara otomatis, mesin pencari berbeda dengan direktori Web yang dikerjakan manusia. Sebagian besar mesin pencari dijalankan oleh perusahaan swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan database tertutup – yang paling populer adalah Google (MSN Search dan Yahoo! tertinggal sedikit di belakang). Telah ada beberapa upaya menciptakan mesin pencari dengan sumber-terbuka (open-source), contohnya adalah Htdig, Nutch, Egothor dan OpenFTS. Mesin pencari web bekerja dengan cara menyimpan informasi tentang banyak halaman web, yang diambil langsung dari WWW. Halaman-halaman ini diambil dengan web crawler — browser web otomatis yang mengikuti setiap pranala yang dilihatnya. Isi setiap halaman lalu dianalisis untuk menentukan cara mengindeksnya (misalnya, kata-kata diambil dari judul, subjudul, atau field khusus yang disebut meta tag). Data tentang halaman web disimpan dalam sebuah database indeks untuk digunakan dalam pencarian selanjutnya. Sebagian mesin pencari, seperti Google, menyimpan seluruh atau sebagian halaman sumber (yang disebut cache) maupun informasi tentang halaman web itu sendiri.
Selain halaman web, Mesin pencari juga menyimpan dan memberikan informasi hasil pencarian berupa pranala yang merujuk pada file, seperti file audio, file video, gambar, foto dan sebagainya, serta informasi tentang seseorang, suatu produk, layanan, dan informasi beragam lainnya yang semakin terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi. Ketika seorang pengguna mengunjungi mesin pencari dan memasukkan query, biasanya dengan memasukkan kata kunci, mesin mencari indeks dan memberikan daftar halaman web yang paling sesuai dengan kriterianya, biasanya disertai ringkasan singkat mengenai judul dokumen dan kadang-kadang sebagian teksnya.
Ada jenis mesin pencari lain: mesin pencari real-time, seperti Orase. Mesin seperti ini tidak menggunakan indeks. Informasi yang diperlukan mesin tersebut hanya dikumpulkan jika ada pencarian baru. Jika dibandingkan dengan sistem berbasis indeks yang digunakan mesin-mesin seperti Google, sistem real-time ini unggul dalam beberapa hal: informasi selalu mutakhir, (hampir) tak ada pranala mati, dan lebih sedikit sumberdaya sistem yang diperlukan. (Google menggunakan hampir 100.000 komputer, Orase hanya satu.) Tetapi, ada juga kelemahannya: pencarian lebih lama rampungnya. Manfaat mesin pencari bergantung pada relevansi hasil-hasil yang diberikannya. Meskipun mungkin ada jutaan halaman web yang mengandung suatu kata atau frase, sebagian halaman mungkin lebih relevan, populer, atau autoritatif daripada yang lain. Kebanyakan mesin pencari menggunakan berbagai metode untuk menentukan peringkat hasil pencarian agar mampu memberikan hasil “terbaik” lebih dahulu. Cara mesin menentukan halaman mana yang paling sesuai, dan urutan halaman-halaman itu diperlihatkan, sangat bervariasi. Metode-metodenya juga berubah seiring waktu dengan berubahnya penggunaan internet dan berevolusinya teknik-teknik baru. Sebagian besar mesin pencari web adalah usaha komersial yang didukung pemasukan iklan dan karenanya sebagian menjalankan praktik kontroversial, yaitu membolehkan pengiklan membayar agar halaman mereka diberi peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian.
Setelah mengeatahui tentang apa itu search engine, kita entu mengetahui fungsi search engine. Pengaplikasiannya dalam kehidupan kita sehari – hari. Banyak jutaan maupun milyaran orang yang menggunakan search engine setiap harinya. Mereka menggunakan search engine untuk mencari informasi, pengetahuan, entah itu yang berhubungan dengan politik, sosial, ekonomi, dan berbagai hal yang terjadi di luar sana. Namun banyak orang juga yang salah mengartikan penggunaan dari search engine tersebut. Banyak orang menggunakan search engine hanya untuk kepentingan mereka sendiri, tanpa memperdulikan orang lain. Contohnya saja, seperti banyaknya situs porno yang beredar. Dan banyaknya jumlah situs porno tersebut tidak terhitung jumlahnya. Jutaan orang mengakses situs tersebut, mulai dari usia anak – anak sampai usia dewasa. Banyak orang menjadi korban dari adanya situs porno tersebut, hidup mereka menjadi tidak karuan pergaulan bebas, bahkan yang paling parah adalah seks bebas. Tidak adanya penanganan tentang adanya penutupan situs porno menjadi salah satu kendalanya. Selain situs porno dapat diakses dengan bebas, seperti yang kita lihat di search engine. Serta tidak pedulinya orang – orang akan hal itu menjadikan kendala yang sangat sulit dalam beredarnya situs porno. Seharusnya pihak dari search engine sendiri mengambil langkah untuk mengatasi hal tersebut, beredarnya situs porno sangat merusak kehidupan generasi muda. Mereka seharusnya membuat sanksi yang berat bagi mereka yang mengedarkan bahkan mempublikasikan situs porno. Hal itu harus dibantu dengan pihak – pihak yang bersangkutan, misalnya orang tua mendampingi anak – anaknya dalam mengerjakan tugas mencari sesuatu di internet, agar tidak terjadi hala – hal yang diinginkan. Orang tua juga harus meluangkan waktu lebih dengan anak – anaknya. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi hal tersebut. Sebenarnya kita dapat mengakali hal tersebut dengan memasang firewall atau pelindung dalam search engine, untuk memblokir situs – situs yang tidak pantas untuk dibuka. Dengan adanya searh engine, memudahkan kita untuk mencari berbagai hal yang kita perlukan. Tetapi kita harus juga menggunakan search engine dengan cermat. Menggunakan search engine untuk mencari hal – hal yang bermanfaat.
Blog : http://raissa14.blog.binusian.org/
The Social, Political, Economic, and Cultural Dimensions of Search Engines: An Introduction
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.